Selasa, 18 Mei 2010

TABLIGH AKBAR

Posted by muhammadiyah kaliwungu 08.21, under , | No comments





TABLIGH AKBAR bersama AMIN RAIS
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kaliwungu mengadakan Tabligh Akbar dalam rangka Peresmian Balai Dakwah Muhammadiyah serta Rumah Sakit Muhammadiyah Darul Istiqomah Kaliwungu.


Tabligh Akbar yang diselenggarakan pada Hari Selasa, 18 Mei 2010 ini di Hadiri oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Bupati Kendal Ibu Dra. Hj. Siti Nurmarkesi, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kendal, Warga dan Simpatisan Muhammadiyah Kecamatan Kaliwungu, Brangsong, Kendal, Boja, Limbangan, Patean, dan sebagian wilayah Kota Semarang.
menghadirkan mubaligh Penasehat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. H.M. Amin Rais, MAdalam tablighnya Pak Amin berpesan Bahwa Muhammadiyah bisa mencapai umur yang ke 100 ini adalah adanya kebersamaan warga Muhammadiyah dalam beramar ma'ruf nahi munkar demi mendapatkan ridho Allah SWT dengan tetap memprogramkan regenerasi demi kelanjutan dan perkembangan persyarikatan Muhammadiyah di masa-masa yang akan datang.

Senin, 19 April 2010

Tugas Muhammadiyah Menyiapkan Budaya, Mentalitas dan Karakter Bangsa

Posted by muhammadiyah kaliwungu 17.43, under | No comments

Tugas Muhammadiyah Menyiapkan Budaya, Mentalitas dan Karakter Bangsa PDF Cetak Kirim
Arif Nur Kholisdi di posting ulang oleh SMA Muh.3 Kaliwungu
Senin, 14 Desember 2009
Social List Bookmarking Widget

Sukoharjo – Ketua Umum PP Muhammadiyah kembali menegaskan peran Muhammadiyah dalam dinamika kebangsaan adalah bergerak menyiapkan budaya, mentalitas dan karakter bangsa. “Jatidiri Muhammadiyah adalah sebagai gerakan dakwah, gerakan kebudayaan” tegas Din. “Tujuannya memperkuat landasan budaya dalam masyarakat, mengajak kebapda kebaikan, namun bermain dalam tataran budaya,, untuk memperkuat gerakan budaya, bukan seperti gerakan struktural seperti partai politik.” Papar Din kemudian.
Menurut Din dalam Seminar dan Lokakarya Peran Muhammadiyah dalamm Dina mika Politik Kebangsaan, Senin (14/12/2009) , target Muhammadiyah bukan pada perubahan struktural, namun dalam penguatan budaya. “Menyiapkan kultur, mentalitas, memanajemen modal sosial dan budayal bangsa” terangnya.
“Kalau kita lakukan penilaian sekarang, apakah landasan budaya manusia Indonesia sudah kuat….?” Pertanyaan Din yang kemudian dilontarkan dalam paparan Pidato Kunci tersebut.”Kalau kita lihat data data daya saing manusia Indonesa, tampilnya mentalitas manusia Indonesia sangat kurang, munculnya karakter bangsa juga belum cukup siap bersaing” paparnya. “Dan kita jangan berdalih kalau kita baru berumur enam puluh tahun” tegasnya.”Karena itu kita belum cukup berhasil dalam membangun karakter bangsa, watak bangsa” lanjutnya.
Namun Din kemudian menyatakan peran Muhammadiyah yang tidak bisa dikatakan kecil dalam perjalanan bangsa. “ Tidak bisa dibayangkan seandainya tidak ada Muhammadiyah, maka orang Islam Indonesia hanya akan menjadi Islam yang mistisisme, tarekat, penuh bid’ah,khurofat dan tahayul, tidak mendorong kemajuan” terang Din.
“Tidak bisa dibayangkan juga, kalau sejak lahir hanya menekankan purifikasi saja, kalau terjadi bisa jadi hanya akan menjadikan umat Islam yang keras, tidak disinergikan dengan kemanjuan, Islam berkemajuan” lanjutnya kemudian (arif)

Menurut Al Quran Manusia Tidak Boleh Dicacatkan

Posted by muhammadiyah kaliwungu 17.40, under , | No comments

Menurut Al Quran Manusia Tidak Boleh Dicacatkan PDF Cetak Kirim
Arif Nur Kholis di posting ulang SMA Muh 3 Kaliwungu
Kamis, 08 April 2010
Social List Bookmarking Widget

Yogyakarta - Joni Gunanto, Direktur SIGAB (Sasana Intergrasi dan Advokasi Difable) sempat menyitir Ayat Al Quran Surat 95 ayat 4 yang menyatakan bahwa sesungguhnya Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. “Kalau kita masih mengatakan ada orang Cacat, berarti kita mengingkari Al Quran.” katanya. “Ayat itu tidak ada kecualinya, tidak ada diskriminasi, manusia tidak boleh dicacatkan, karena semua orang sesungguhnya normal” lanjutnya.
Namun sayang, umat Islam dalam pandangan Joni tidak banyak yang punya keberpihakan pada difable, bahkan hingga sekarang kebanyakan lembaga yang perduli dengan masalah difable adalah lembaga-lembaga non muslim. “Bagaimana nanti kalau ada agama lain mendekati dan kemudian ada yang berpindah keyakinan ?” katanya. “Nanti kami dengan mudah dikatakan tipis imannya” lanjutnya.
Padahal menurut Joni dalam Diskusi Publik : Menggugat Perspektif ‘Normalisme’ dan Keadilan bagi Difabel (Perspektif Kajian Agama) di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis(08/04/2010) tersebut, yang terjadi sebenarnya bukanlah pengkafiran terhadap difabel, namun pengabaian umat Islam terhadap kaun difabel.
Lebih lanjut Master alumni Leeds University, Inggris ini menyatakan bahwa jangan dianggap yang dibutuhkan para difabel adalah santunan.
Diskusi ini diselenggarakan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah, Majelis Pendidikan Kader PWM DI Yogyakarta, Maarif Institute dan SIGAB (Sasana Intergrasi dan Advokasi Difable). (arif)

Senin, 05 Oktober 2009

Pengajian Safari

Posted by muhammadiyah kaliwungu 17.12, under | No comments


Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kaliwungu menerima kenang-kenangan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam rangka Pengajian Safari
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kaliwungu
di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta (Cik Ditiro)
Ahad, 4 Oktober 2009
diikuti oleh 260 peserta

Rabu, 29 Juli 2009

SIAP MENSUKSESKAN MUKTAMAR KE-46

Posted by muhammadiyah kaliwungu 19.56, under | No comments


PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH KALIWUNGU KENDAL

SIAP MENSUKSESKAN MUKTAMAR KE-46

1 ABAD MUHAMMADIYAH